Langsung ke konten utama

Densy Diaz: Kita Perlu Guru Agama Untuk Membimbing Suku Laut


Senayang Lingga(Siaran Pemberitaan)-- Terpancar raut wajah gembira bercampur haru ketika satu persatu pasangan calon pengantin yang berasal dari warga suku laut dinyatakan sah ijab qabulnya oleh saksi nikah , yaitu Wabup Lingga dan Kepala Kemenag Lingga.

"Alhamdulillah mereka sekarang sudah sah sebagai suami istri menurut syariat Islam dan tercatat di resmi pernikahannya menurut hukum Negara. Status mereka menjadi jelas, hak sebagai warga Negara harus mereka dapatkan. Identitas kependudukan seperti KK,KTP, Akte lahir harus mereka dapatkan,"terang Densy terbata-bata menangis bahagia.

"Ini langkah awal dari kami karena sampai saat ini masih banyak warga suku laut yang belum terdata di pulau-pulau yang lain. Mereka harus kita selamatkan karena ini merupakan tanggung jawab kita semua,"sambungnya.

"Mereka tidak cukup kita nikahkan saja, tapi harus terus dibina. Oleh karena itu, kami minta guru agama yang menetap di Selat Kongki. Sampai hari ini, kita hanya bisa memberikan ilmu sebisa kami. Padahal mereka sangat butuh bimbingan dan binaan agama. Kalau pendekatan kita bagus, mudah bagi kita untuk berbaur dengan mereka. Warga suku laut merupakan saudara kita juga, jadi ini merupakan tanggung jawab kita semua. Sebenarnya tidak ada yang sulit kalau kita semua mau membuka diri dan saling kerjasama,"ungkap Bunda Densy, sapaan akrab warga suku laut memanggilnya.
"Pokoknya kita meminta agar Pemkab Lingga dan Kementerian Agama untuk menyediakan guru agama untuk warga suku laut. Semoga usaha ini bisa segera terwujud,"ujar Densy. (zaid)

https://kepri2.kemenag.go.id/berita/480628/densy-diaz-kita-perlu-guru-agama-untuk-membimbing-suku-laut

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapa Orang Suku Laut?

Orang  Suku   Laut   adalah   masyarakat   asli   melayu  yang  sudah   hidup   berpindah-pindah   mengarungi   laut    semenjak   abad  ke  16 (Chou, 2010). Di Indonesia,  Orang  Suku   Laut   tersebar  di  pesisir   timur   Pulau   Sumatera dan   kepulauan  Riau  dengan  sebutan   beraneka   ragam   seperti   suku  sampan,  suku   duano ,  dll .  Di  Kepulauan  Riau,  mayoritas   Orang  Suku   Laut   tersebar  di  Kabupaten   Lingga    sebanyak  30  kelompok   (Ariando and  Limjirakan , 2019).  Kelompok   ini   terdiri   dari   kelompok  yang  masih   hidup   berpindah-pindah , semi  menetap,  dan   kelompok  yang  sudah   menetap   semenjak   awal   tahun  1990an.  Saat   ini ,  keberadaan   Orang  Suku   Laut   mulai   tersingkir  dan  kebudayaan   mereka  yang  semakin   hilang   akibat   dari  program  pembangunan   yang salah  sasaran dan perubahan sosial-lingkungan .  Pengakuan   secara   lisan  juga  menjadi   tantangan   Orang  Suku   Laut   sebagai 

Apasaja Program Yayasan kajang di Tahun 2019 ini?

Ketua Yayasan Kajang Melaunching Taman Bacaan Di Desa Kelumu

LINGGA, duniakepri.com  – Ketua Yayasan Kajang Kabupaten Lingga Densi Siaz melaunching taman bacaan di Dusun 1 Desa Kelumu Kecamatan Lingga. Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Dinas perpustakaan dan Arsip Kabupaten Lingga tersebut dihadiri istri Wakil Bupati Lingga, Maratussoliha, Camat Lingga, Yulius beserta istrinya, Lurah Pancur Shefi Nugraha, Kades Kelumu dan tokoh masyarakat Dusun 1 Kampung Baru Desa Kelumu. Bunda Uci, sapaan akrab Ketua Yayasan Kajang saat ditemui sejumlah awak media, Sabtu (5/01/2019) mengatakan Desa Kelumu merupakan desa pertama yang memiliki taman bacaan. “Sebagai desa yang pertama memiliki taman bacaan, dengan ini saya harap anak-anak bisa gemar membaca supaya mereka bisa lebih giat lagi untuk belajar,”tutur bunda uci. Dengan adanya taman bacaan tersebut, Camat Lingga, Yulius turut berpesan kepada pemerintah Desa Kelumu agar mengembangkan minat anak – anak desa sehingga memiliki kegemaran membaca. “Dengan adanya taman bacaan bag